Pembangunan bangsa adalah membangun manusianya, membangun manusia bukan hanya membangun raganya tapi juga jiwanya. Salah satu aspek yang ikut dibangun dalam pembangunan bangsa adalah pembangunan kesehatan, dan salah satu sub sistemnya adalah keperawatan.
Kalau keperawatan dipandang sebagai suatu subsistem dari pembangunan kesehatan maka keperawatan harus ditempatkan pada suatu posisi yang sama dan sejajar dengan bidang lainnya, karena sedikit banyaknya pasti akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa ini, dan ini TIDAK PERLU DISANGKAL LAGI. Ada beberapa hal yang dapat kita tilik dari sisi awam tentang bagaimana peran perawat dan keperawatan seperti halnya dalam pelayanan kesehatan dirumah sakit, puskesmas, klinik-klinik swasta dan lain sebagainya yang sebenarnya menunjukkan peran perawat terhadap pembangunan bangsa, dan membuktikan bahwa kerja tim kesehatan itu ada dan saling ketergantungan satu sama lainnya. Dengan demikian seyogyanya tidak ada satupun profesi kesehatan yang memposisikan diri lebih baik dari yang lainnya.Baca selanjutnya
Perawat dalam menjalankan peran dan tanggungjawabnya sangat dituntut memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang baik yang dapat menunjang tindak prilaku profesionalnya . Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baik akan dapat diperoleh dalam lingkungan perguruan tinggi yang memiliki komitmen yang kuat untuk mencetak perawat yang profesional. Pertanyaannya adalah seberapa banyak perguruan tinggi yang memiliki komitmen seperti itu dan seberapa besar keinginan untuk mewujudkannya????
Dekade ini begitu banyak perguruan tinggi keperawatan yang berdiri dengan mekanisme yang ada. Perguruan tinggi ini tentunya memiliki andil dalam pembangunan bangsa utamanya dunia keperawatan untuk mencetak sumber daya keperawatan yang profesional, dan itu patut kita acungi jempol atas segala upayanya. Namun disatu sisi bahwa dengan maraknya perguruan tinggi keperawatan tersebut apakah sebanding dengan kualitas lingkup pendidikan yang disediakan untuk mencapai tujuannya??? Barangkali perlu ada lembaga independen yang dapat memberikan tolok ukur terhadap penyelenggaraan pendidikan keperawatan, layak atau tidak layak……………
Kenapa mesti demikian????Saya kira anda lebih mampu menjawabnya jika kita mencoba melibatkan nurani dan niat baik dalam memandang hakikat penyelenggaraan pendidikan keperawatan dan mencoba menerawang propektifitasnya, bukan hanya melihat kuantitasnya tetapi juga mempersiapkan kualitasnya.
Betapa menangisnya dunia pendidikan (khususnya pendidikan keperawatan), jika kita menyaksikan penyelenggaraan pendidikan yang begitu terseok-seok, mahasiswa kurang dibekali dengan ketrampilan karena peralatan yang kurang, input pengetahuan kurang karena perpustakaan yang tidak memadai, moralitas terabaikan karena pembinaan moral dan teladan yang kurang. Lantas akan berakhir seperti apa? Kita jangan menyerahkannya kepada alam untuk menyeleksinya tetapi marilah memperkokoh tatanan yang ada dengan mewarnainya dengan akhlaq yang mulia mulai dari pendirian, penyelenggaraan, sampai pada pengawasannya.
Jika tidak demikian, jangan melemparkan bola api jika kita menghasilkan sumber daya yang tidak kompetitif, tidak profesional, dan tidak berakhlaq. Karena walaupun dilemparkan, niscaya bola api ini akan membakar kita di neraka kelak.
Lantas bagaimana sarjana keperawatan kelak??? Silahkan anda menjawabnya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar